
MEDIA PEMBELAJARAN
MATEMATIKA DI MI/SD

Disusun dan
Diajukan Guna Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah : Media
Pembelajaran
Oleh :
Nama Nim
Rose Diana Nurhandini 102335060
Siti Muslimah 102335065
Siti Durotun Nashihah 102335076
Tarbiyah 5 PGMI- B
Kelompok 7
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PURWOKERTO
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Dalam
proses belajar mengajar guru memiliki peranan yang sangat penting. Oleh karena
itu, sebagai seorang guru yang berkompeten dan profesional harus memahami
hakekat pembelajaran sehingga siswa dapat memahami informasi yang disampaikan
oleh guru. Selain itu, guru harus mampu membuat siswa menjadi lebih maju dalam
proses pembelajaran, terutama pada mata pelajaran Matematika. Seorang guru
diharapkan mampu merancang dan memilih media pembelajaran yang dapt melancarkan
proses pembelajaran Matematika secara efektif dan efisien.
Matematika
pada dasarnya mengajarkan logika berfikir berdasarkan akal dan nalar, namun
sifat Matematika itu abstrak atau tidak nyata dan banyak diantara kita yang
beranggapan bahwa Matematika merupakan pelajaran yang sulit karena terdiri atas
simbol-simbol, sehingga guru harus pandai dalam memilih media pembelajaran yang
tepat. Media pembelajaran yang dapat digunakan dalam Matematika, diantaranya:
benda-benda konkret( batang korek api, kelereng, kancing, biji-bijian dan
lain-lain), media grafis( bagan, diagram, grafik, poster, kartun dan komik dan
lain-lain), komputer( tutorial, power point dan drill), papan tulis, papan
flanel. Sehingga dapat disimpulkan peran media pembelajran sebagai alat bantu
dalam proses belajar mengajar. Pembelajaran yang didukung dengan media yang
baik tentu akan menjadi lebih berhasil dari pada pembelajaran tanpa menggunakan
media.
B. Rumusan
Masalah
Dari
latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah pada makalah kami yaitu:
1. Apa
yang dimaksud dengan media pembelajaran matematika?
2. Media-media
apa saja yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika?
C. Tujuan
Makalah
ini dibuat bertujuan untuk mengetahui pengertian media pembelajaran matematika
dam media-media yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Media Pembelajaran Matematika
Media berasal dari bahasa Latin ”
Medium” yang secara harafiah berarti “ tengah, perantara atau pengantar”.
Dengan kata lain, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim
pesan kepada penerima pesan. Dalam aktifitas pembelajaran media dapat diartikan
sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi
yang berlangsung antara pendidik dan peserta didik.[1]
Matematika berasal dari bahasa Yunani “
Mathein” atau “Mathenein” yang artinya mempelajari. Menurut Nasution (1980:2)
yang dikutip oleh Subarinah matematika diduga memiliki hubungan yang erat
dengan kata sansekerta ”Medha” atau “Widya” yang artinya kepandaian,
pengetahuan atau intelegensi. Menurut Johnson dan Myklebust, Matematika adalah
bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan
kuantitatif dan keruangan, sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan
pemikiran.[2]
Oleh karena itu, Media pembelajaran
Matematika adalah sarana yang dapat digunakan dalam pembelajaran Matematika
agar dapat menarik perhatian peserta didik untuk mempermudah dan mempercepat
penyampaian informasi dari pendidik kepada peserta didik supaya tujuan
pembelajaran tercapai.[3]
B. Macam-Macam
Media Yang Dapat Digunakan Dalam Pembelajaran Matematika
Terdapat berbagai macam media pembelajaran yang
dapat digunakan dalam matematika, yaitu: benda-benda konkrit (uang, kalkulator,
batang korek api, kelereng, kancing, biji-bijian dan lain-lain), media grafis(
bagan, grafik, poster, dan komik dan lain-lain), komputer( tutorial, power
point dan drill), papan tulis, papan flanel, audio visual (film, Tv).
I.
Benda-Benda Konkrit
Benda konkrit adalah benda apa adanya atau benda
asli tanpa perubahan.
Benda-benda konkrit dapat
ditemukan dilingkungan
sekitar kita yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran matematika. Dengan
benda-benda nyata para siswa akan lebih berkesan karena melalui alat yang
diperagakan oleh guru, siswa dapat melihat secara langsung.[4]
Contoh:
·
Pada materi bangun
datar yang dikenalkan kepada siswa kelas rendah mencangkup bangun-bangun yang
berbentuk persegi panjang, persegi, segitiga dan lingkaran. Guru mengajak siswa
mengamati berbagai benda yang ada dilingkungan sekitar, misalnya: papan tulis
merupakan bangun datar yang berbentuk bangun persegi panjang, kancing baju
merupakan bangun datar yang berbentuk lingkaran dan penggaris yang berbentuk
segitiga dan keramik merupakan bangun datar yang berbentuk persegi.
Persegi panjang
![]() |
Lingkaran
![]() |
Persegi
![]() |
segitiga sama sisi
![]() |
·
Pada materi bangun
ruang yang dikenalkan pada siswa yang mencangkup tabung, kubus, bola, balok,
limas dan prisma. Misalnya: kotak kapur merupakan bangun ruang yang berbentuk
kubus dan lain-lain.
·
Pada materi angka
romawi dapat menggunakan media korek api.
·
Pada materi penjumlahan
dan pengurangan dapat menggunakan media biji-bijian, kancing, buah hitung,
kalkulator dan kelereng.
Contoh:



II.
Media Grafis
Media grafis adalah media yang menkombinasikan fakta
dan gagasan secara jelas dan kuat melalui kombinasi pengungkapan kata-kata dan
gambar-gambar.[5]Media
grafis juga dapat diartikan sebagai media visual yang berfungsi untuk
menyalurka pesan dari sumber ke penerima pesan melalui perpaduan antara
pengunkapan kata-kata dan gambar.[6] Pengungkapan
dapat berbentuk gambar/foto, bagan, grafik, dan komik. Banyak jenis media
grafis, diantaranya:[7]
F Media
gambar/foto
Gambar/foto
merupakan salah satu media pembelajaran yang amat dikenal dalam setiap kegiatan
pembelajaran. Hal ini disebabkan kesederhanaanya tanpa memerlukan perlengkapan,
dan tidak perlu diproyeksikan untuk mengamatinya.
Ø Keunggulan
dari media gambar/ foto, diantaranya:[8]
1)
Media gambar/foto dapat
mengatasi keterbatasan pengamatan visual kita.
2)
Foto dapat memperjelas
suatu masalah, dalam bidang apa saja dan
usia berapa saja, sehingga dapat mencegah kesalah pahaman.
3)
Foto berharga murah dan
mudah didapat serta digunakan, tanpa memerlukan peralatan khusus.
Ø Kelemahan
dari media gambar/foto, diantaranya:[9]
1)
Gambar/foto hanya
menekankan persepsi indra penglihatan.
2)
Gambar/foto merupakan
benda yang terlalu kompleks sehingga kurang efektif untuk kegiatan
pembelajaran.
3)
Ukurannya sangat
terbatas untuk kelompok besar.
Contohnya:
·
Materi pengurangan dan
penjumlahan dalam soal bergambar
:
![]() ![]() |
·
Materi pembagian dan
perkalian dalam soal bergambar :
![]() ![]() |
![]() ![]() |
F Bagan/chart
Bagan/chart
adalah media visual yang berfungsi pokok menyajikan ide-ide atau konsep-konsep
yang sulit bila hanya disampaikan dengan cara tertulis, lisan atau secara
verbal. Bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu
presentasi.
Contohnya:
·
pada materi KPK dan FPB menggunakan pohon faktor :
![]() |
a. Grafik
Grafik
adalah alat penyajian data statistik yang tertuang dalam bentuk lukisan, baik
lukisan garis, maupun gambar (Anas Sudijono, 2003:57). Untuk melengkapinya
sering kali simbol-simbol verbal digunakan pula disitu. Fungsi grafik adalah
untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan
atau perbandingan sesuatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara
singkat dan jelas. Ada beberapa macam grafik yang dapat kita gunakn
diantaranya: grafik garis, garfik batang, grafik lingkaran, dan grafik gambar.
Misalkan pada materi “mencari rata – rata nilai ulangan, tinggi badan sisiwa,
jarak rumah ke sekolah dll.
b. Poster
Poster
adalah gambar ataupun tulisan yang ditempelkan didinding, tembok, dan
tempat-tempat umum untuk menyampaikan pengumuman atau iklan khalayak luas.
Misalnya digunakan pada materi “mengenal angka, penjumlahan, pengurangan, dan
lain- lain”.
c.
komik
Komik
merupakan bentuk kartun diman perwatakan sama membentuk suatu cerita dalam
urutan gambar-gambar yang berhubungan erat yang dirancang untuk menghibur para
pembacanya. Komik dalam pebelajaran matematika disajikan dalam bentuk
deskriptif dan naratif dengan tujuan agar peserta didik dapat termotivasi untuk
belajar matematika dan mengoptimalkan cara kerja otak untuk mengingat materi
matematika. Contohnya: dalam soal matematika yang berbentuk soal cerita.
Ø Kelebihan
media komik diantaranya:
1)
Peranan pokok komik
dalam pembelajaran adalah kemampuan untuk menciptakan minat dan motivasi
belajar peserta didik.
2)
Membimbing minat baca
yang menarik pada peserta didik.
3)
Gambar dalam media
komik lebih mempercepat pemahaman peserta didik.
Ø Kekurangan
menggunakan media komik
1)
Kemudahan orang membaca
komik membuat malas membaca bacaan lain yang tidak bergambar.
2)
Banyak aksi-aksi yang
menonjolkan kekerasan.
3)
Menimbulkan efek
adiktif yaitu keinginan untuk membaca seri sambungan.
III.
Media Komputer
Media
komputer diantranya tutorial, drill, dan power point.
a. Tutorial
Program pembelajaran tutorial dengan bantuan
komputer meniru sistem tutor ysng dilakukan oleh guru atau instruktur.
Penyajian tutorial konsep matematika yang berhubungan dengan luas segitiga.[10]
![]() |
Segitiga jika di tambah, tiga sudutnya adalah 1800 A+B+C=1800
|
Jika di ketahui dua sudut anda dapat menghitung yang ketiga C=1800-
A - B
|
Hitunglah sudut C, jika sudut A dan B diketahui. Jadi sudut C=......?
|
b. Drill
Latihan atau memahirkan keterampilan penguasaan
konsep dapat dilakukan dengan modus drill dan practice. Komputer menyiapkan
serangkaian soal atau pertanyaan yang serupa dengan yang biasa ditemukan dalam
buku atau lembaran kerja. Misalnya: menghitung luas berbagai bentuk geometrik
seperti segi empat, persegi panjang dan lain- lain.[11]
c.
Power point
Kelebihan
dalam menggunakan media komputer, diantaranya:
1) Komputer
dapat mengakomodasi peserta didik yang lamban menerima pelajaran, karena ia
dapat memberikan iklim yang lebih bersifat afektifdengan cara yang lebih
individual, tidak pernah lupa, tidak pernah bosan.
2) Komputer
dapat merangsang peserta didik untuk mengerjakan latihan, melakukan kegiatan
laboratorium atau simulasi karena tersedianya warna, musik, grafik yang dapat
menambah realisme.
3) Kendali
berada ditangan peserta didik sehingga tingkat kecepatan belajar peserta ddik
dapat disesuaikan dengan tingkat penguasaannya.
Kekurangan
pembelajaran dengan menggunakan meia komputer, diantaranya:
1) membutuhkan
biaya yang relatif mahal
2) untuk
menggunakan komputer diperlukan pengetahaun dan keterampilan khusus tentang
komputer.
3) Keragaman
model komputer (perangkat keras) sering menyebabkan program yang tersedia untuk
satu model tidak cocok dangan model lain.
IV.
Media Papan Tulis
Papan tulis adalah papan dari kayu dengan permukaan
yang bisa ditulis ulang dengan menggunakan kapur tulis.[12]
Kelebihan menggunakan media papan tulis,
diantaranya:
1) Dapat
digunakan dalam segala jenis dan tingkat lembaga pendidikan.
2) Mudah
mengawasi keaktifan kelas.
3) Lebih
ekonomis.
4) Guru
dapat mempersiapkan terlebih dahulu tulisan dipapan tulis, kemidian
membalikkanya.
Kelemahan menggunakan media papan tulis,
diantaranya:
1)
Apabila guru terlalu
lama menulis dipapan tulis, maka aktifitas siswa sukar diawasi.
2)
Debu kapur tulis dapat
terhirup guru dan menggangu kesehatan.
3)
Bagi guru yang
tulisnnya kurang bagus akan mempersulit guru itu sendiri dan siswa.
V.
Papan flanel
Papan flanel merupakan papan yang berlapis kain
flanel, sehingga gambar yang akan disajikan dapat dipasang, dilipat dan dilepas
dengan mudah serta dapat dipakai berkali-kali.
Kelebihan
menggunakan papan flanel, diantaranya:
1) Gambar-gambar
dengan mudah ditempelkan.
2) Efisiensi
waktu dan tenaga.
3) Menarik
perhatian siswa.
4) Memudahkan
guru menjelaskan materi pelajaran.
Kelemahan
menggunakan papan flanel, diantaranya:
1) Memerlukan
waktu lama untuk mempersiapkan materi.
2) Memerlukan
biaya yang mahal untuk mempersiapkannya.
3) Sukar
menampilkan pada jarak yang jauh.
4) Flanel
mempunyai daya rekat yang kurang kuat.
VI.
Media Audio
Visual
Media pembelajaran berbasis audio visual adalah
media penyaluran pesan yang memanfaatkan penglihatan dan pendengaran. Diantara
media audio visual adalah: media film, video dan TV.[13]
a. Media
film dan video
Film diartikan sebagai suatu genre( cabang) seni
yang menggunakan audio dan visual sebagai medianya. Sedangkan video adalah
seperangkat komponen yang mampu menampilkan gambar sekaligus suara dalam waktu
bersamaan. Media video dan film dalam pembelajaran matematika dapat digunakan
untuk mengajar materi mengenal mata uang, pengurangan dan penjumlahan.
b. TV
( televisi)
TV adalah suatu media komunikasi terkenal yang
berfungsi sebagai penerima siaran bergerak beserta suara, baik yang monokrom(
hitam putih) maupun berwarna. Media tv dapat digunakan dalam segala materi.
Contoh penggunaan TV dalam pembelajaran matematika yaitu mengerjakan contoh
soal.
Kelebihan menggunakan media TV, diantaranya:[14]
1) Televisi
dapat memancarkan berbagai jenis bahan audio visual termasuk gambar diam, film,
objek, dan drama.
2) Televisi
bisa menyajikan model dan conto-contoh yang baik bagi peserta didik.
3) Televisi
dapat membawa dunia nyata ke rumah dan ke kelas-kelas, seperti orang, tempat,
dan peristiwa melalui siaran langsung maupun rekaman (off air).
Kelemahan menggunakan media TV, diantaranya:
1) Televisi
hanya mampu menyajikan komunikasi satu arah.
2) Guru
tidak memiliki kesempatan untuk merevisi film sebelum disiarkan.
3) Televisi
pada saat disiarkan akan berjalan terus dan tidak ada kesempatan untuk memahami
pesan-pesannya sesuai dengan kemampuan individual peserta didik.
BAB
III
PENUTUP
Media
pembelajaran Matematika adalah sarana yang dapat digunakan dalam pembelajaran
Matematika agar dapat menarik perhatian peserta didik untuk mempermudah dan
mempercepat penyampaian informasi dari pendidik kepada peserta didik supaya
tujuan pembelajaran tercapai. Sehingga, media pembelajaran matematika merupakan salah satu faktor penting dalam peningkatan kualitas pembelajaran.
Dalam pembelajaran matematika terdapat banyak media yang dapat
digunakan tetapi tentunya tidak
digunakan sekaligus. Untuk itu perlu dipilih secara cermat, media mana yang
sesuai dengan materi pembelajaran
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad,
Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta:
PT. Jasa Grafindo Persada, 2011.
Fathurrohman,
Puput, M. Sobari Sutikno, Strategi Belajar Mengajar” strategi
mewujudkan pembelajaran bermakna melelui penanaman konsep umum dan islami”,
Bandung: PT. Refika Aditama, 2010.
Hartiny
Sam’s, Rosma, Model Penelitian Tindakan
Kelas, Yogyakarta: Teras, 2010.
Sudjana,
Nana, Achmad Rivai, Media Pengajaran,
Bandung: CV. Sinar Baru, 1991.
Sukiman,
Pengembangan Media Pembelajaran,
Yogyakarta: Pedagogia, 2012.
http://staff.undip.ac.id/psikfk/sripadmasari/files/2010/07/MediaPembelajaran1.pdf
[1] Puput Fathurrohman, M.
Sobari Sutikno, Strategi Belajar
Mengajar” strategi mewujudkan pembelajaran bermakna melelui penanaman konsep
umum dan islami”, Bandung: PT. Refika Aditama, 2010, hal 65.
[2] Rosma Hartiny Sam’s, Model Penelitian Tindakan Kelas, Yogyakarta:
Teras, 2010, hal 11
[4]Nana Sudjana, Achmad Rivai, Media
Pengajaran, Bandung: CV. Sinar Baru, 1991, hal 196.
[7]
Opcit, hal 27.
[8]
Sukiman...ibid, hal 87.
[11] Ibid, hal 160.
[12]Sukiman,
Pengembangan Media Pembelajaran,
Yogyakarta: Pedagogia, 2012, hal 99.
[14]Sukiman....,ibid
hal 193-194.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar