Senin, 20 Januari 2014

Media Pembelajaran Matematika di SD/MI

Makalah
MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI MI/SD
Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah         :      Media Pembelajaran
Dosen Pengampu :      Ade Ruswatie, M. Pd.
 Oleh :
Nama                                       Nim
Rose Diana Nurhandini          102335060
Siti Muslimah                          102335065
Siti Durotun Nashihah                        102335076
Tarbiyah  5  PGMI- B
Kelompok 7
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PURWOKERTO
2012
BAB I

PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Masalah
Dalam proses belajar mengajar guru memiliki peranan yang sangat penting. Oleh karena itu, sebagai seorang guru yang berkompeten dan profesional harus memahami hakekat pembelajaran sehingga siswa dapat memahami informasi yang disampaikan oleh guru. Selain itu, guru harus mampu membuat siswa menjadi lebih maju dalam proses pembelajaran, terutama pada mata pelajaran Matematika. Seorang guru diharapkan mampu merancang dan memilih media pembelajaran yang dapt melancarkan proses pembelajaran Matematika secara efektif dan efisien.
Matematika pada dasarnya mengajarkan logika berfikir berdasarkan akal dan nalar, namun sifat Matematika itu abstrak atau tidak nyata dan banyak diantara kita yang beranggapan bahwa Matematika merupakan pelajaran yang sulit karena terdiri atas simbol-simbol, sehingga guru harus pandai dalam memilih media pembelajaran yang tepat. Media pembelajaran yang dapat digunakan dalam Matematika, diantaranya: benda-benda konkret( batang korek api, kelereng, kancing, biji-bijian dan lain-lain), media grafis( bagan, diagram, grafik, poster, kartun dan komik dan lain-lain), komputer( tutorial, power point dan drill), papan tulis, papan flanel. Sehingga dapat disimpulkan peran media pembelajran sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar. Pembelajaran yang didukung dengan media yang baik tentu akan menjadi lebih berhasil dari pada pembelajaran tanpa menggunakan media.





B.       Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah pada makalah kami yaitu:
1.      Apa yang dimaksud dengan media pembelajaran matematika?
2.      Media-media apa saja yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika?
C.       Tujuan
            Makalah ini dibuat bertujuan untuk mengetahui pengertian media pembelajaran matematika dam media-media yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika.













BAB II
PEMBAHASAN
A.      Definisi Media Pembelajaran Matematika
Media berasal dari bahasa Latin ” Medium” yang secara harafiah berarti “ tengah, perantara atau pengantar”. Dengan kata lain, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Dalam aktifitas pembelajaran media dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dan peserta didik.[1]
Matematika berasal dari bahasa Yunani “ Mathein” atau “Mathenein” yang artinya mempelajari. Menurut Nasution (1980:2) yang dikutip oleh Subarinah matematika diduga memiliki hubungan yang erat dengan kata sansekerta ”Medha” atau “Widya” yang artinya kepandaian, pengetahuan atau intelegensi. Menurut Johnson dan Myklebust, Matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan, sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan pemikiran.[2]
Oleh karena itu, Media pembelajaran Matematika adalah sarana yang dapat digunakan dalam pembelajaran Matematika agar dapat menarik perhatian peserta didik untuk mempermudah dan mempercepat penyampaian informasi dari pendidik kepada peserta didik supaya tujuan pembelajaran tercapai.[3]

B.       Macam-Macam Media Yang Dapat Digunakan Dalam Pembelajaran Matematika
Terdapat berbagai macam media pembelajaran yang dapat digunakan dalam matematika, yaitu: benda-benda konkrit (uang, kalkulator, batang korek api, kelereng, kancing, biji-bijian dan lain-lain), media grafis( bagan, grafik, poster, dan komik dan lain-lain), komputer( tutorial, power point dan drill), papan tulis, papan flanel, audio visual (film, Tv).
              I.            Benda-Benda Konkrit
Benda konkrit adalah benda apa adanya atau benda asli tanpa perubahan. Benda-benda konkrit dapat ditemukan dilingkungan sekitar kita yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran matematika. Dengan benda-benda nyata para siswa akan lebih berkesan karena melalui alat yang diperagakan oleh guru, siswa dapat melihat secara langsung.[4]
Contoh:
·         Pada materi bangun datar yang dikenalkan kepada siswa kelas rendah mencangkup bangun-bangun yang berbentuk persegi panjang, persegi, segitiga dan lingkaran. Guru mengajak siswa mengamati berbagai benda yang ada dilingkungan sekitar, misalnya: papan tulis merupakan bangun datar yang berbentuk bangun persegi panjang, kancing baju merupakan bangun datar yang berbentuk lingkaran dan penggaris yang berbentuk segitiga dan keramik merupakan bangun datar yang berbentuk persegi.
Persegi panjang
Lingkaran
  Persegi
segitiga sama sisi

·         Pada materi bangun ruang yang dikenalkan pada siswa yang mencangkup tabung, kubus, bola, balok, limas dan prisma. Misalnya: kotak kapur merupakan bangun ruang yang berbentuk kubus dan lain-lain.
·         Pada materi angka romawi dapat menggunakan media korek api.
·         Pada materi penjumlahan dan pengurangan dapat menggunakan media biji-bijian, kancing, buah hitung, kalkulator dan kelereng.
Contoh:
                           10                    +          5          =                        15
           II.            Media Grafis
Media grafis adalah media yang menkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas dan kuat melalui kombinasi pengungkapan kata-kata dan gambar-gambar.[5]Media grafis juga dapat diartikan sebagai media visual yang berfungsi untuk menyalurka pesan dari sumber ke penerima pesan melalui perpaduan antara pengunkapan kata-kata dan gambar.[6] Pengungkapan dapat berbentuk gambar/foto, bagan, grafik, dan komik. Banyak jenis media grafis, diantaranya:[7]
F Media gambar/foto
     Gambar/foto merupakan salah satu media pembelajaran yang amat dikenal dalam setiap kegiatan pembelajaran. Hal ini disebabkan kesederhanaanya tanpa memerlukan perlengkapan, dan tidak perlu diproyeksikan untuk mengamatinya.
Ø  Keunggulan dari media gambar/ foto, diantaranya:[8]
1)        Media gambar/foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan visual kita.
2)        Foto dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan  usia berapa saja, sehingga dapat mencegah kesalah pahaman.
3)        Foto berharga murah dan mudah didapat serta digunakan, tanpa memerlukan peralatan khusus.
Ø  Kelemahan dari media gambar/foto, diantaranya:[9]
1)        Gambar/foto hanya menekankan persepsi indra penglihatan.
2)        Gambar/foto merupakan benda yang terlalu kompleks sehingga kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran.
3)        Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
Contohnya:
·      Materi pengurangan dan penjumlahan dalam soal bergambar :
 + = 3
·      Materi pembagian dan perkalian dalam soal bergambar :
:= 2
 * =7


F Bagan/chart
     Bagan/chart adalah media visual yang berfungsi pokok menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan dengan cara tertulis, lisan atau secara verbal. Bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu presentasi.
Contohnya:
·      pada materi KPK dan FPB menggunakan pohon faktor :
 






a.    Grafik
        Grafik adalah alat penyajian data statistik yang tertuang dalam bentuk lukisan, baik lukisan garis, maupun gambar (Anas Sudijono, 2003:57). Untuk melengkapinya sering kali simbol-simbol verbal digunakan pula disitu. Fungsi grafik adalah untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas. Ada beberapa macam grafik yang dapat kita gunakn diantaranya: grafik garis, garfik batang, grafik lingkaran, dan grafik gambar. Misalkan pada materi “mencari rata – rata nilai ulangan, tinggi badan sisiwa, jarak rumah ke sekolah dll.
b.    Poster
        Poster adalah gambar ataupun tulisan yang ditempelkan didinding, tembok, dan tempat-tempat umum untuk menyampaikan pengumuman atau iklan khalayak luas. Misalnya digunakan pada materi “mengenal angka, penjumlahan, pengurangan, dan lain- lain”.
c.    komik
        Komik merupakan bentuk kartun diman perwatakan sama membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-gambar yang berhubungan erat yang dirancang untuk menghibur para pembacanya. Komik dalam pebelajaran matematika disajikan dalam bentuk deskriptif dan naratif dengan tujuan agar peserta didik dapat termotivasi untuk belajar matematika dan mengoptimalkan cara kerja otak untuk mengingat materi matematika. Contohnya: dalam soal matematika yang berbentuk soal cerita.
Ø  Kelebihan media komik diantaranya:
1)        Peranan pokok komik dalam pembelajaran adalah kemampuan untuk menciptakan minat dan motivasi belajar peserta didik.
2)        Membimbing minat baca yang menarik pada peserta didik.
3)        Gambar dalam media komik lebih mempercepat pemahaman peserta didik.
Ø  Kekurangan menggunakan media komik
1)        Kemudahan orang membaca komik membuat malas membaca bacaan lain yang tidak bergambar.
2)        Banyak aksi-aksi yang menonjolkan kekerasan.
3)        Menimbulkan efek adiktif yaitu keinginan untuk membaca seri sambungan.


        III.            Media Komputer
            Media komputer diantranya tutorial, drill, dan power point.
a.       Tutorial
Program pembelajaran tutorial dengan bantuan komputer meniru sistem tutor ysng dilakukan oleh guru atau instruktur. Penyajian tutorial konsep matematika yang berhubungan dengan luas segitiga.[10]
 



                                                                          



Segitiga jika di tambah, tiga sudutnya adalah 1800 A+B+C=1800            
Jika di ketahui dua sudut anda dapat menghitung yang ketiga C=1800- A - B
Hitunglah sudut C, jika sudut A dan B diketahui. Jadi sudut C=......?

b.      Drill
Latihan atau memahirkan keterampilan penguasaan konsep dapat dilakukan dengan modus drill dan practice. Komputer menyiapkan serangkaian soal atau pertanyaan yang serupa dengan yang biasa ditemukan dalam buku atau lembaran kerja. Misalnya: menghitung luas berbagai bentuk geometrik seperti segi empat, persegi panjang dan lain- lain.[11]
c.       Power point
Kelebihan dalam menggunakan media komputer, diantaranya:
1)       Komputer dapat mengakomodasi peserta didik yang lamban menerima pelajaran, karena ia dapat memberikan iklim yang lebih bersifat afektifdengan cara yang lebih individual, tidak pernah lupa, tidak pernah bosan.
2)       Komputer dapat merangsang peserta didik untuk mengerjakan latihan, melakukan kegiatan laboratorium atau simulasi karena tersedianya warna, musik, grafik yang dapat menambah realisme.
3)       Kendali berada ditangan peserta didik sehingga tingkat kecepatan belajar peserta ddik dapat disesuaikan dengan tingkat penguasaannya.
Kekurangan pembelajaran dengan menggunakan meia komputer, diantaranya:
1)   membutuhkan biaya yang relatif mahal
2)   untuk menggunakan komputer diperlukan pengetahaun dan keterampilan khusus tentang komputer.
3)   Keragaman model komputer (perangkat keras) sering menyebabkan program yang tersedia untuk satu model tidak cocok dangan model lain.
        IV.            Media Papan Tulis
Papan tulis adalah papan dari kayu dengan permukaan yang bisa ditulis ulang dengan menggunakan kapur tulis.[12]
Kelebihan menggunakan media papan tulis, diantaranya:
1)      Dapat digunakan dalam segala jenis dan tingkat lembaga pendidikan.
2)      Mudah mengawasi keaktifan kelas.
3)      Lebih ekonomis.
4)      Guru dapat mempersiapkan terlebih dahulu tulisan dipapan tulis, kemidian membalikkanya.
Kelemahan menggunakan media papan tulis, diantaranya:
1)        Apabila guru terlalu lama menulis dipapan tulis, maka aktifitas siswa sukar diawasi.
2)        Debu kapur tulis dapat terhirup guru dan menggangu kesehatan.
3)        Bagi guru yang tulisnnya kurang bagus akan mempersulit guru itu sendiri dan siswa.
           V.            Papan flanel
Papan flanel merupakan papan yang berlapis kain flanel, sehingga gambar yang akan disajikan dapat dipasang, dilipat dan dilepas dengan mudah serta dapat dipakai berkali-kali.
Kelebihan menggunakan papan flanel, diantaranya:
1)      Gambar-gambar dengan mudah ditempelkan.
2)      Efisiensi waktu dan tenaga.
3)      Menarik perhatian siswa.
4)      Memudahkan guru menjelaskan materi pelajaran.
Kelemahan menggunakan papan flanel, diantaranya:
1)      Memerlukan waktu lama untuk mempersiapkan materi.
2)      Memerlukan biaya yang mahal untuk mempersiapkannya.
3)      Sukar menampilkan pada jarak yang jauh.
4)      Flanel mempunyai daya rekat yang kurang kuat.
        VI.            Media Audio Visual
Media pembelajaran berbasis audio visual adalah media penyaluran pesan yang memanfaatkan penglihatan dan pendengaran. Diantara media audio visual adalah: media film, video dan TV.[13]
a.       Media film dan video
Film diartikan sebagai suatu genre( cabang) seni yang menggunakan audio dan visual sebagai medianya. Sedangkan video adalah seperangkat komponen yang mampu menampilkan gambar sekaligus suara dalam waktu bersamaan. Media video dan film dalam pembelajaran matematika dapat digunakan untuk mengajar materi mengenal mata uang, pengurangan dan penjumlahan.
b.      TV ( televisi)
TV adalah suatu media komunikasi terkenal yang berfungsi sebagai penerima siaran bergerak beserta suara, baik yang monokrom( hitam putih) maupun berwarna. Media tv dapat digunakan dalam segala materi. Contoh penggunaan TV dalam pembelajaran matematika yaitu mengerjakan contoh soal.
Kelebihan menggunakan media TV, diantaranya:[14]
1)      Televisi dapat memancarkan berbagai jenis bahan audio visual termasuk gambar diam, film, objek, dan drama.
2)      Televisi bisa menyajikan model dan conto-contoh yang baik bagi peserta didik.
3)      Televisi dapat membawa dunia nyata ke rumah dan ke kelas-kelas, seperti orang, tempat, dan peristiwa melalui siaran langsung maupun rekaman (off air).
Kelemahan menggunakan media TV, diantaranya:
1)      Televisi hanya mampu menyajikan komunikasi satu arah.
2)      Guru tidak memiliki kesempatan untuk merevisi film sebelum disiarkan.
3)      Televisi pada saat disiarkan akan berjalan terus dan tidak ada kesempatan untuk memahami pesan-pesannya sesuai dengan kemampuan individual peserta didik.














BAB III
PENUTUP

            Media pembelajaran Matematika adalah sarana yang dapat digunakan dalam pembelajaran Matematika agar dapat menarik perhatian peserta didik untuk mempermudah dan mempercepat penyampaian informasi dari pendidik kepada peserta didik supaya tujuan pembelajaran tercapai. Sehingga, media pembelajaran matematika merupakan salah satu faktor penting dalam peningkatan kualitas pembelajaran.
 Dalam pembelajaran matematika terdapat banyak media yang dapat digunakan tetapi tentunya tidak digunakan sekaligus. Untuk itu perlu dipilih secara cermat, media mana yang sesuai dengan materi pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.












DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Jasa Grafindo Persada, 2011.
Fathurrohman, Puput,  M. Sobari Sutikno, Strategi Belajar Mengajar” strategi mewujudkan pembelajaran bermakna melelui penanaman konsep umum dan islami”, Bandung: PT. Refika Aditama, 2010.
Hartiny Sam’s, Rosma, Model Penelitian Tindakan Kelas, Yogyakarta: Teras, 2010.
Sudjana, Nana, Achmad Rivai, Media Pengajaran, Bandung: CV. Sinar Baru, 1991.
Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran, Yogyakarta: Pedagogia, 2012.
http://staff.undip.ac.id/psikfk/sripadmasari/files/2010/07/MediaPembelajaran1.pdf


[1] Puput Fathurrohman, M. Sobari Sutikno, Strategi Belajar Mengajar” strategi mewujudkan pembelajaran bermakna melelui penanaman konsep umum dan islami”, Bandung: PT. Refika Aditama, 2010, hal 65.
[2] Rosma Hartiny Sam’s, Model Penelitian Tindakan Kelas, Yogyakarta: Teras, 2010, hal 11
[4]Nana Sudjana, Achmad Rivai, Media Pengajaran, Bandung: CV. Sinar Baru, 1991, hal 196.
[5]  Nana Sudjana....Ibid, hal 68.
[6] Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran, Yogyakarta: Pedagogia, 2012, hal 86.
[7] Opcit, hal 27.
[8] Sukiman...ibid, hal 87.
[9] Sukiman....Ibid, hal 88.
[10]             Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Jasa Grafindo Persada, 2011, hal 158.
[11] Ibid, hal 160.
[12]Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran, Yogyakarta: Pedagogia, 2012, hal 99.
[13] Ibid, hal 184.
[14]Sukiman....,ibid hal 193-194.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar